Pengertian Komputasi Kuantum
Komputasi kuantum adalah bidang studi yang berfokus pada pengembangan teknologi komputer berdasarkan prinsip-prinsip teori kuantum atau sistem kuantum. Implikasi dari penggunaan sistem kuantum ini membuat perilaku pemrosesan informasi bisa berbeda sangat jauh dari komputasi klasik, meski secara fundamental keduanya tetap berbasis Church-Turing hypothesis.
Pengkodean biner data sangat penting bagi komputasi, dengan bit yang berisi nol atau satu diwakili secara elektrik sebagai status “nyala” atau “mati”. Komputasi kuantum menciptakan kembali pendekatan tersebut, dengan mengganti bit dengan qubit yang dapat secara bersamaan mewakili beberapa status seperti yang ditentukan secara umum dalam fisika klasik. Sistem yang mewakili data menggunakan qubit dan fenomena kuantum seperti superposisi dan keterikatan berpotensi mengaktifkan komputasi pada tingkat paralelisme besar yang belum pernah ada sebelumnya.
Cara Kerja Komputasi Kuantum
Dalam komputasi, sebuah bit klasik menyimpan nilai biner tunggal seperti 0 atau 1. Sementara dalam komputasi kuantum, qubit adalah satuan informasi kuantum. Qubit dapat menampung kedua nilai pada saat yang sama yang dikenal sebagai keadaan superposisi. Ketika beberapa qubit bertindak koheren, mereka dapat memproses beberapa opsi secara bersamaan. Ini memungkinkan komputer kuantum memproses informasi dalam sepersekian waktu. Oleh karena hal itu, operasi komputer kuantum dapat dilakukan jauh lebih cepat dan menggunakan lebih sedikit energi daripada komputer klasik.
Komputer kuantum menggunakan algoritma yang berbeda, banyak peneliti yang berharap bahwa komputer ini dapat bersifat universal dan toleran terhadap kesalahan. Algoritma yang digunakan dalam komputasi kuantum adalah Algoritma Faktorisasi Shor dan Algoritma Grover untuk pencarian tidak terstruktur.
Perbedaan Komputer Kuantum dengan Komputer Klasik
Komputasi klasik bergantung pada tingkat akhir, pada prinsip-prinsip yang diungkapkan oleh aljabar Boolean. Data harus diproses dalam keadaan biner eksklusif pada setiap titik waktu atau bit. Sedangkan saat itu setiap transistor atau kapasitor perlu dalam kondisi 0 atau 1 sebelum beralih status yang sekarang diukur dalam miliar detik. Masih ada batas untuk seberapa cepat perangkat ini dapat dibuat untuk mengalihkan statu. Sebagaimana pengembangan yang mengarah ke ke sirkuit yang lebih kecil dan lebih cepat, kita mulai mencapai batas fisik material dan ambang batas untuk hukum klasik fisika untuk diterapkan. Dalam hal ini, dunia kuantum mengambil alih.
Dalam komputer kuantum, sejumlah partikel elemental seperti elektron atau foton dapat digunakan baik untuk pengisian atau polarisasi yang bertindak sebagai representasi dari 0 dan / atau 1. Setiap partikel ini dikenal sebagai bit kuantum, atau Qubit. Sifat dan perilaku partikel-partikel ini membentuk dasar dari komputasi kuantum.
Sumber Referensi
https://id.quora.com/Apa-yang-membuat-komputasi-kuantum-berbeda-dari-komputasi-normal
https://www.intel.co.id/content/www/id/id/research/quantum-computing.html
https://ofiskita.com/articles/detail/mengenal-quantum-computer-lebih-jauh
https://mobnasesemka.com/perbandingan-komputer-kuantum/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar