Pada Blog
kali ini saya akan menceritakan sebuah kisah tentang salah seorang tokoh
inspiratif di dunia musik. Tokoh tersebut adalah Ludwig van Beethoven.
Ludwig van
Beethoven, lahir pada 16 Desember 1770 di Bonn, wafat pada 26 Maret 1827 di
Wina adalah seorang komponis musik klasik dari Jerman. Karyanya yang terkenal
adalah simfoni ke-lima dan ke-sembilan, dan juga lagu piano Für Elise. Ia
dipandang sebagai salah satu komponis yang terbesar dan merupakan tokoh penting
dalam masa peralihan antara Zaman Klasik dan Zaman Romantik. Semasa muda, ia
adalah pianis yang berbakat, populer di antara orang-orang penting dan kaya di
Wina, Austria, tempatnya tinggal. Namun, pada tahun 1801, ia mulai kehilangan
pendengarannya.
Ketuliannya
semakin parah dan pada 1817 ia menjadi tuli sepenuhnya. Meskipun ia tak lagi
bisa bermain dalam konser, ia terus menciptakan musik, dan pada masa ini
menciptakan sebagian karya-karyanya yang terbesar. Ia menjalani sisa hidupnya
di Wina dan tak pernah menikah.
Pada awal
kariernya di Wina, Beethoven masih mendapat gaji dari Pangeran Franz, selain
itu ia juga dibantu oleh beberapa bangsawan yang mendukungnya, antara lain
Pangeran Carl von Lichnowsky. Beethoven mendedikasikan kepadanya salah satu
sonata pianonya yang paling terkenal, Sonata in C Minor ‘Pathetique’, Op. 13.
Masa awal di Wina merupakan masa yang cukup produktif bagi Beethoven.
Komposisi-komposisi yang ia gubah antara lain simfoni no. 1 dan 2, lima sonata
piano termasuk ‘Moonlight’ sonata dan ‘Pastorale’ sonata, sonata biola keempat
dan kelima (Op. 23 dan Op. 24), variasi cello pada Bei Mannern, welche Liebe
fuhle milik Mozart, Quintet Op. 18, Septet in Eb Major, Op. 20, dan Quintet,
Op. 29. Beethoven tidak hanya populer sebagai pianis virtuoso namun juga
sebagai komponis. Murid-muridnya kebanyakan berasal dari keluarga aristokrat.
Pada
pertengahan 1801, Beethoven menyadari bahwa daya pendengarannya mulai berkurang
akibat otosklerosis. Sebuah surat yang ditemukan di sebuah rumah Beethoven di
Heiligenstadt dekat Wina yang dikenal sebagai ‘Warisan Heiligenstadt’ berisikan
betapa sedihnya Beethoven karena penyakit yang dialaminya. Kesedihannya memang
wajar karena pada saat itu Beethoven sedang dalam puncak kariernya. Karena
penyakit ini, Beethoven menjadi depresi dan dia menjadi semakin minder dalam
pergaulan sosial. Salah satu alasan lain depresinya Beethoven adalah karena ia
tak berhasil mendapatkan ‘teman hidup’. Banyak wanita bangsawan yang sering
dicintainya namun umumnya cintanya bertepuk sebelah tangan.
Pada tahun
1802, Beethoven keluar dari kemuramannya. Dia melanjutkan membuat komposisi.
Pada tahun 1803 dia mementaskan Piano Concerto in Eb Major, Op. 37 dan tampil
sebagai solois. Pada tahun yang sama Beethoven juga memainkan Violin Sonata Op.
47 miliknya dengan violinis virtuoso George Polgreen Bridgetower (1799-1860)
dan mempersembahkan karya tersebut kepada Rudolph Kreutzer.
Pada tahun
1805 menggubah Symphony No. 3 in Eb ‘Eroica’, Op. 55. Menurut temannya,
Ferdinand Ries, Beethoven merobek judul asli simfoni yang didekasikan untuk
Napoleon Bonaparte itu. Beethoven sangat marah setelah tahu bahwa Napoleon
mengumumkan dirinya menjadi kaisar Perancis. Beethoven mengubah judul simfoni
asli ini, ‘Bonaparte’ dan menulis ‘Sinfonia Eroica…composta per festiggiare il
sovvenire de un grand’ uomo’ yang berarti ‘Simfoni eroika, ditulis untuk
mengenang seseorang yang agung’.
Dengan
simfoni Eroica, Beethoven memperlihatkan sikap yang mau berjuang dari masa
depresinya dan tak mau kalah oleh penyakit. Menurut Carl Czerny, muridnya,
Beethoven mencoba gaya komposisi baru sewaktu mengerjakan tiga sonata piano,
Op. 31. Hasilnya terlihat pada tiga sonata miliknya, Piano Sonata in C Major
‘Waldstein’, Op. 53, Piano Sonata in F Major, Op. 54, dan Piano Sonata in F
Minor ‘Appasionata’, Op. 57. Tapi, Beethoven pernah mengomel pada Czerny bahwa
dia agak kesal karena publik hanya menyukai ‘Moonlight’ sonata miliknya padahal
dia bisa menciptakan lagu-lagu yang lebih bagus dari lagu itu.
Simfoni
kelima Beethoven dianggap sebagai simfoni yang memulai gaya baru. Pada simfoni
ini, terdapat tempo nada yang seperti mars. Hal ini tak pernah terjadi pada
masa-masa sebelum Beethoven.
Pada
tanggal 29 November 1814, Beethoven mementaskan Fidelio yang sukses besar.
Sebagian besar anggota kongres Wina ikut menonton opera ini. Di luar kesuksesan
tersebut, pendengaran Beethoven semakin lama bertambah parah. Keadaan ini
bertambah parah karena Beethoven menuntut hak orang tua asuh atas keponakannya,
Karl. Beethoven menganggap ibu Karl tak sanggup mengasuh keponakannya.
Beethoven memenangkan kasus ini namun ia pun bukan orang tua yang baik untuk
Karl. Anak itu akhirnya menjadi tertekan dan mulai bergaul dengan geng
anak-anak nakal. Puncaknya adalah pada tahun 1816, saat Karl mencoba bunuh
diri. Hal ini membuat Beethoven cukup mengalami depresi. Setelah sembuh, Karl
kembali ke ibunya dan masuk ke sekolah militer.
Pada tahun
1817, Beethoven keluar dari depresi dan kemurungannya. Hal ini terlihat dengan
saat dia membuat Piano Sonata in A Major, Op. 101. Pada tahun 1817, Beethoven
menggubah beberapa komposisi untuk seorang penulis Inggris, Richard Ford.
Namun, karya-karya ini tak pernah diketahui sampai ditemukan di Inggris pada
tahun 1999. Selain itu, Beethoven juga mulai merencanakan untuk menggubah piano
sonata-nya yang paling revolusioner, Piano Sonata in Bb 'Hammerklavier', Op.
106.
Pada tahun
1822, Beethoven menggubah Missa Solemnis untuk penobatan Pangeran Rudolph
sebagai uskup di Olomouc pada tahun 1819. Beethoven juga memulai rancangan
simfoni ke-9-nya.
Pada 7 Mei
1824, Beethoven mementaskan Missa Solemnis beserta Simfoni ke-9 di Wina. Konser
ini sukses besar. Tapi ada berita yang mengatakan bahwa Beethoven tidak sadar
kalau konsernya telah selesai dan terus membaca partitur. Caroline Unger, salah
satu solois alto dalam simfoni tersebut harus menarik baju Beethoven agar dia
mau berbalik dan melihat ke arah penonton yang bertepuk tangan dengan meriah.
Pada tahun
1826, Beethoven menderita demam tinggi yang ternyata disebabkan oleh sakit
ginjal. Penyakitnya tak tertolong dan dia meninggal pada 26 Maret 1827.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar